BISNIS FRANCHISE BUMBU DESA
A. Latar Belakang
Pada era
globalisasi saat ini, persaingan bisnis eceran atau bisnis ritel di Indonesia
merupakan pasar besar. Hal ini menyebabkan semakin terbukanya bisnis ritel yang
lebih luas dan persaingan yang semakin ketat. Hal ini juga menuntut perusahaan
untuk dapat bertahan dan bersaing di dunia bisnisnya. Salah satu yang harus
dilakukan perusahaan agar dapat bertahan yaitu dengan meningkatkan citra
perusahaannya. Yang saat ini sedang berkembang pesat terutama dalam bentuk
restaurant.
Faktor
pendorong tingginya pertumbuhan ritel di Indonesia adalah jumlah penduduk
Indonesia yang semakin bertambah besar, serta urbanisasi yang mengakibatkan
makin banyak jumlah penduduk yang tinggal dikota. Bisnis eceran, yang kini
populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan
memberi banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya.
Salah satu hal
yang harus dilakukan para pengusaha dan manajemen perusahaan adalah menjaga
citra perusahaan jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas anggota
masyarakat mempunyai persepsi yang salah tentang perusahaannya, karena hal itu
dapat merugikan perusahaan. Di samping itu hendaknya diupayakan agar persepsi
masyarakat terhadap perusahaan tidak jauh menyimpang dari apa yang diharapkan.
Bumbu Desa merupakan sebuah Restaurant
yang menyajikan makanan khas sunda dengan resep yang original namun dikemas dengan modern. Restaurant Bumbu Desa
didirikan sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada para jagoan-jagoan masak
jaman dahulu, ibu-ibu rumah tangga dan pembantupembantu rumah,yang telah
berjasa dalam memperkaya khasanah dan citarasa masakan sunda, sehingga menjadi
keanekaragaman citarasa nusantara sampai saat ini. Persaingan yang semakin
ketat juga menuntut pemilik Restaurant untuk mengetahui bagaimana citra
perusahaan mereka di mata konsumen. Penilaian citra oleh konsumen biasanya
tidak menjadi masalah dan tidak menjadi hal yang penting jika perusahaan
sejenis yang tersedia di masyarakat tidak terlalu banyak, dan persaingan belum
menjadi hal-hal yang penting.
Dengan
perkembangan usaha yang semakin besar, maka sangatlah mutlak bagi perusahaan
untuk menyusun strategi bersaingnya guna mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
pencapaian keuntungan yang maksimal. Suatu perusahaan akan memperoleh banyak
keuntungan jika memiliki produk yang mempunyai citra yang baik di masyarakat
luas, yang secara tidak langsung akan membantu perusahaan dalam memasarkan
produk mereka.
B. Tujuan
Ø Visi:
a)
Memberikan kesejahteraan, kenyamanan dan kebahagian
kepada seluruh keluarga besar bumbu desa.
b)
Selalu menjadi inspirasi untuk para pesaing.
c)
Tidak hanya menyediakan produk sunda tetapi juga
mengangkat budaya Sunda.
Ø Misi :
a)
Bumbu desa didirikan sebagai wujud dedikasi dan
apresiasi kepada para jagoan-jagoan masak jaman dahulu, ibu-ibu rumah tangga
dan pembantu-pembantu rumah,yang telah berjasa dalam memperkaya khasanah dan
citarasa masakan sunda, sehingga menjadi keanekaragaman citarasa nusantara
sampai saat ini.
b)
Mengangkat nilai, citra dan reputasi hidangan makanan
dan minuman khas Sunda, sehingga bisa beriringan dengan masakan-masakan otentik
lainnya, baik di Indonesia maupun di Luar Negeri.
c)
Sebagai Pioneer
dalam menerapkan sistem Manajemen dan pengelolaan local berstandar
Internasional (Modern)
d)
Sebagai bidang usaha yang menguntungkan dari segi
investasi dan mampu memberikan kesejahteraan bagi para stake Holdernya dari mulai Direksi, Pimpinan serta para karyawan
dan karyawatinya.
C. PEMBAHASAN
I.
KEGIATAN
Bumbu
Desa didirikan oleh Arief S. Wirawangsadita pada September 2004, dengan misi
sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada para jagoan-jagoan masak zaman
dahulu, ibu-ibu rumah tangga dan pembantu-pembantu rumah.
Sejak
didirikan pertama kali di Jalan Laswi - Bandung, Bumbu Desa telah tumbuh
berkembang lebih dari 30 cabang di kota-kota besar di Indonesia serta di
Malaysia dan Singapore. Bahkan saat ini Bumbu Desa akan mencopa masuk di
Pasaran Eropa, dan Afrika.
Bumbu Desa memiliki tiga elemen dasar yang penting
untuk mencapai sebuah waralaba yang sukses yaitu:
Ø
sebuah konsep besar
Ø
lokasi ritel yang sempurna
Ø
waralaba yang baik
Sebagai merek yang kuat, Bumbu Desa berdiri keluar dari
kerumunan pesaing. Merek Bumbu Desa itu sendiri sudah mapan di pasaran.
Proposisi mereka didasarkan pada pelayanan yang baik, tetapi yang paling
penting, itu tergantung pada orang-orang yang memberikan pelayanan. Kekuatan
merek Bumbu Desa dapat dilihat pada setiap aspek bisnis ini:
·
Kualitas waralaba kami
·
Staf kami telah dilatih untuk memberikan tingkat
pelayanan yang optimal
·
Kualitas dan keaslian makanan dan presentasi
·
Mitra pemasok yang bergabung dengan jaringan
distribusi kami
·
Kemampuan kita untuk menyewa situs ritel di lokasi
premium
·
Ikatan yang kuat dalam setiap aspek Bumbu Desa asli
dan negara asal – Indonesia
II.
PROSES
Bumbu Desa adalah salah satu franchise di
Indonesia yang mampu bersaing pesat di era bisnis eceran atau bisnis ritel
dalam negeri. Tidak hanya dalam negeri bahkan Bumbu Desa dapat mencapai pasar luar
negeri seperti:
·
Lucky Plaza – Orchard Road, Singapore
·
Parkway Parade – SingaporeSuria
·
KLCC – Malaysia dan Curve, Mutiara Damansara –
Malaysia
Bumbu Desa adalah makanan khas sunda seperti aneka tumisan dan sayur. Sedangkan lauk
yang dapat dipilih berupa ayam goreng dan bakar, ikan mas dan gurame, jeroan sapi,
gepuk dll..
Dengan
berbekal ratusan resep keluarga yang dimiliki, Bumbu Desa mulai membuka gerai
yang pertama di jalan Laswi Bandung pada tahun 2004. Keunikan serta keberanian
menampilkan hidangan “kampong” yang dikemas secara “modern” disertai sensasi
rasa “Rumahan” yang eksotik menghasilkan berpuluh undangan bagi Bumbu Desa
untuk bershilaturahmi dengan beribu lidah konsumen diberbagai belahan
nusantara.
III.
KEUANGAN
Bumbu Desa sudah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia, bahkan Malaysia. Menu yang
ditawarkan mulai dari ayam goreng, ayam bakar, sayur asem, lalapan, dan beragam
gorengan. Setiap menu dibanderol mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 90.000.
Bumbu Desa
mengemas dua paket investasi, yaitu restoran dan mal. Untuk paket restoran yang
berdiri sendiri, mitra harus merogoh kocek berkisar Rp 1,8 miliar hingga Rp 3
miliar. Investasi itu sudah termasuk lokasi dan bangunan, peralatan masak,
peralatan restoran, dan pelatihan.
Sedangkan,
untuk konsep di mal, mitra harus menyiapkan investasi Rp 600 juta hingga Rp 1,5
milyar.
Tiap bulan, mitra diproyeksikan
bisa meraup omzet sekitar Rp 250 juta. Jika target laba bersih 20%-30%
tercapai, mitra sudah bisa balik modal dalam 2-3 tahun.
IV.
HASIL
Kini Bumbu Desa telah memiliki lebih dari 50 Outlet
yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Dengan tujuan untuk memperkenalkan
seluas – luasnya hidangan Sunda sebagai bagian dari kekhasan kekayaan hidangan
Indonesia ke berbagai pelosok negri, Bumbu Desa secara berkelanjutan melakukan
beragam aktivitas konservasi , rekonstruksi dan revitalisasi kekayaan kuliner
sunda.
Setelah sukses dengan konsep restoran yang
berdiri sendiri, Bumbu Desa mencoba untuk masuk ke segmen yang berbeda. Konsep
baru ini akan segera masuk kedalam mall-mall dan pusat-pusat perbelanjaan
terkemuka di Indonesia maupun di luar negeri. Konsep baru ini menyediakan aneka
macam menu-menu yang dibuat oleh para juru masak ternama, ibu-ibu rumah tangga,
para pembantu rumah tangga maupun tokoh-tokoh kuliner yang berada di pelosok
daerah di Indonesia. Bumbu Desa mampu menjadi makanan “kampong” dengan cita
rasa modern tidak hanya khusus untuk masyarakat sunda, tetapi saat ini Bumbu
Desa telah diminati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat
Internasional.
D. KESIMPULAN
Indonesia adalah sebuah Negara yang sangat banyak memiliki keragaman
budaya. Mulai dari keragaman Agama, Suku, Budaya, bahkan sampai pada keragaman
makanan khas dari berbagai Budaya. Salah satu dari makanan khas Indonesia
adalah BUMBU DESA.
Bumbu Desa berdiri diantara franchase franchase besar lainnya di Indonesia,
dengan membawa cita rasa bumbu khas Indonesia ia mampu membawa cita rasa bumbu
khas sunda menjadi makanan khas modern. Bumbu desa juga ada di setiap
pulau-pulau atau kota-kota besar yang ada di Indonesi. Tidak hanya dalam
negeri, Bumbu Desa juga mampu bersaing di pasar internasional. Bumbu Desa juga membuka cabang di Malaysia dan
Singapore. Dalam pengembangan selanjutnya, Bumbu Desa berencana untuk
memasuki kota-kota besar di Australia, Cina, Jepang, USA, Eropa, Timur Tengah .
Oleh karena itu
Bumbu Desa adalah salah satu franchase khas Indonesia yang dapat menarik
wisatawan atau kuliner untuk menyicipi makanan khas Indonesia dengan cita rasa
yang khas bumbu Indonesia. Diharapkan hal ini akan menjadi penggugah
wisatawan mancanegara agar lebih meyakini betapa kayanya Indonesia di bidang
kuliner, kesenian dan kerajinan tangan. Begitu pula dengan tempat-tempat
menakjubkan yang ada di seluruh nusantara.
Dengan
kehadiran gerai-gerai Bumbu Desa di berbagai belahan dunia, akan menjadi identitas
negeri, inilah Indonesia. Dan dapat memperkenalkan keanekaragaman Indonesia di
mata Internasional.
E. Referensi:
Ø
http://bumbudesa.com/id/franchise/konsepbaru.html#sthash.RbkQKpoe.dpuf
F. NAMA KELOMPOK:
Ø Quratul Aini (27213066)
Ø Rinda Ayu Prasetyo (27213732)
Ø Tina Betaria Sagala (28213914)
1.
Dampak positif negative dari franchising tersebut bagi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
Positif:
Ø manfaat atau keunggulan yang dapat memperoleh dari perkembangan bisnis franchise . Manfaat tersebut
merupakan keberhasilan dari segi bisnis dan sumber daya manusia karena
berkaitan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ø berkualitas tinggi , tidak hanya bermanfaat bagi franchisee secara
individual , tetapi juga bagi franchisor
sebagai pemilik franchise yang
menghasilkan royalti.
Ø Usaha kecil / menengah cepat berkembang karena penerapan sistem kemitraan .
dalam hubungan ini , franchisee sebagai
pemegang lisensi bermitra usaha dengan usaha kecil dan menengah untuk pasokan
bahan produk dan memasarkan produk siap pakai.
Negative:
Ø Tidak ada upaya modifikasi bisnis karena hanya mengandalkan lisensi bisnis franchise yang sudah baku dan harus
dipatuhi oleh franchisee .
Melakukan modifikasi berarti melanggar perjanjian franchise yang akan mengakibatkan pembatalan hubungan bisnis.
Ø Teknologi tidak berkembang karena hanya bergantung pada paket teknologi
yang sudah ditetapkan dalam lisensi franchise
, Ini berarti hambatan bagi kemajuan pembangunan . Karena lisensi farnchise harus didaftarkan , ada
kemungkinan ditolak pendaftarannya sebab melanggar asas hukum lisensi.
2.
Keuntungan Franchase:
- Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
- Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
- Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
- Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
- Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha