Minggu, 13 April 2014

Tugas 2 (perkoin)

Hubungan 3 pelaku Ekonomi pokok dalam perekonomian Indonesia





















Dalam sisem ekonomi kerakyatan dikenal tiga pelaku ekonomi yang menjadi “pilar” atau “tiang utama” perekonomian Indonesia, yait pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Swsta dan badan usaha Koperasi.


1. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)


BUMN adalah badan usaha milik negara dengan modal berasal dari penerimaan negara yang disisihkan. BUMN dijadikan alat untuk mencapai tujuan Negara, yaitu terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Adapun Peran BUMN dalam pembangunan, antara lain melayani kepentingan masyarakat, memacu pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, menghasilkan devisa negara, dan mendorong aktivitas masyarakat di berbagai lapangan usaha.
Dan Misi dari BUMN itu sendiri adalah sebagai perintis usaha dan pengelola bidang-bidang usaha yang penting bagi negara serta menguasai hajat hidup orang banyak, slain itu BUMN juga sebagai penyeimbang kekuatan-kekuatan ekonomi di pasar dan penunjang pelaksanaan kebijakan negara.
Tujuan utama dri BUMN adalah memberikan pelayanan kepada rakyat. Contohnya: transportasi (Garuda, Pelni, Damri, PT Kereta Api) pos dan telekomunikasi (PT Telkom, PT Pos Indonesia, Air Minum (PAM), dan listrik (PLN).
Adapun alas an dari ddirikannya BUMN adalah salah satunya untuk mencari keuntungan yang akan digunakan untuk mengisi kas negara dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang terkandung dalam Bumi Indonesia, keuntungan yang diperoleh digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Contoh BUMN yang didirikan untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi Indonesia adalah PT Pertamina (minyak mentah), PT aneka Tambang, PT Semen Padang.
BUMD (badan usaha milik daerah) adalah memacu pertumbuhan ekonomi dan sebagai sumber pendapatan daerah, yaitu dengan memperlua keempatan kerja di daerah serta meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Contohnya: Bank Papua, Perusahaan Daerah Pasar Jaya, Bank Jabar, dan Bank Nagari.



2. BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)


BUMS adalah Badan Usaha yang modalnya merupakan milik swasta, baik milik perorangan maupun milik bersama. Pihak pemilik memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur dan mengelolah modalnya. Tujuan utama didirikan BUMS adalah untuk mencari laba sebesar besarnya, yang selalu dilakukan dengan prinsip-prinsip ekonomi. Ini yang menyebabkan umunya swasta lebih efisien diandingkan dengan bentuk-bentuk badan usaha lain.
Sekror Swasta juga turut serta dalam pembangunan Ekonomi suatu negara, agar badan usaha swasta bisa berperan sebagai penggerak dinamika kegiatan ekonomi nasional, maka pemerintah perlu menciptakan iklim atau suasana pereonomian yang menunjang sehingga berbagai badan usaha swasta yang ada bisa berperan dengan baik.
Namun dewasa ini banya demi meningkatkan efesiensi. Proyek-proyek pembangunan elah banyak yang diserahkan kepada pihak swasta seperti: pembangunan jalan Tol, jembatan laying dan pertambangan yang pengelolanya telah diserahkan pada swasta



3. KOPERASI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Tujuan dari koperasi itu sendri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat. Modal usaha koperasi di peroleh dari modal anggota sendiri, yaitu berasal dari simpanan wajib, dana cadangan, dan Hibah. Selain itu Modal koperasi di dapat juga dari pinjaman, yaitu dari anggota koperasi, koperasi lain, bank, atau lembaga keuangan, penerbit obligasi dan surat hutang, atau dari sumber lain yang sah.

Peranan dari koperasi dalam perekonomian Indonesia adalah:


· Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
· Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
· Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko guru.
· Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.



Berikut ini yang dimaksud dengan:

1. Free Fight Liberalism
     adalah Free fight liberalism ialah adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali  sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah. Dengan dampak semakin bertambah luasnya jurang pemisah kaya dan miskin.

2. Etatisme
    adalah Etatisme yaitu keikutsertaan pemerintahan yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.

3. Monopoli
    adalah Monopoli suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’ .

Sistem Perekonomian Indonesia sangat Menentang adanya sistem Free fight liberalism, Etatisme, dan Monopoli. Pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem Pancasila. Ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’, namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an - tahun1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun1960-an - masa orde baru.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah ‘terjadi’ di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukit-bukit berikut:



  •  Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa dampak menurunnya  nilai eksport kita. 
  •  Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’. 
  •  Defisit anggaran negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali. 


Sistem Free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia. 

referensi: Buku ekonomi by Mohammad Yasin, dkk 
 http://staff.unila.ac.id/sigit/files/2012/08/Sistem-Perekonomian-                                        Indonesia.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Tejo%20Nurseto,%20M.Pd./BAB%20II_sistem%20ekonomi.pdf






Tidak ada komentar:

Posting Komentar